Metode Eksperimen Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terperinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Tujuan metode eksperimen dalam pembelajaran diantaranya peserta didik dapat mengamati fakta/fenomena, mengumpulkan data dari percobaan, mengolah data menjadi informasi, mampu merancang, mempersiapkan, melakukan dan melaporkan percobaan serta melatih penggunaan logika berpikir induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta-fakta, informasi atau data yang diperoleh dari percobaan. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesishipotesis yang berhubungan dengan konsep-konsep di dalam standar kompetensi mata pelajaran, kecuali untuk melatih khusus siswa-siswa dalam kelompok tertentu. Contohnya Kelompok Ilmiah Remaja. Metode eksperimen dipilih sebagai metode pembelajaran Fisika jika konsep Fisika harus dipelajari melalui fakta-fakta yang dapat ditemukan oleh siswa. Melalui eksperimen pengembangan inkuiri lebih banyak, siswa berlatih lebih banyak menggunakan keterampilan proses, dan terlatih kemampuan psikomotornya melalui teknik-teknik penggunaan alat-alat dan merangkai alat pada suatu percobaan. 1 Keunggulan-Keunggulan Metode Eksperimen a Fakta atau data yang diperoleh siswa secara langsung mudah diingat b Guru dapat berkeliling kelas sambil melakukan penilaian terhadap sikap dan psikomotor c Melatih kerja sama pada diri siswa karena metode eksperimen di sekolah biasanya dilakukan secara berkelompok 2 Kelemahan-Kelemahan Metode Eksperimen a Memerlukan bahan dan alat praktik yang banyak b Kalau siswa tidak diawasi dengan baik kadang-kadang ada yang main-main di kelompoknya c Memerlukan waktu belajar yang lebih lama dari pada metode demonstrasi Untuk menerapkan metode eksperimen pada pembelajaran IPA, ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantaranya a peralatan dan bahan yang tersedia di laboratorium harus memadai untuk eksperimen; b menggunakan bahan praktikum yang tidak berbahaya; c menggunakan peralatan yang aman bagi keselamatan dan mudah digunakannya. d Perlu petunjuk yang jelas karena dalam melakukan eksperimen siswa sedang belajar dan berlatih
Pelaksanaannyapun tergantung pada metode dan. Salah satu indikator kemajuan peradaban suatu bangsa adalah sektor pendidikan. Pendidikan terdiri dari bentuk formal, non formal dan informal yang masing-masingnya sama baiknya dan saling melengkapi. Pelaksanaannya pun tergantung pada metode dan
Psikologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengenai psikis seseorang, Psikis sendiri merupakan keadaan jiwa yang bisa dipelajari melalui proses berfikir atau kognisi, emosi atau afeksi, dan perilaku atau Ilmuan psikologi menjelaskan bahwa psikologi merupakan sebagai ilmu pengetahuan dimana didalamnya mempelajari tingkah laku manusia baik sebagai individu ataupun dalam hubunganya dengan lingkungan dan tingkah laku. Maksudnya adalah tingkah laku yang tampak maupun yang tidak tampak, baik yang disadari maupun eksperimen sendiri memiliki artian sebagai metode dalam ilmu pengetahuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan sementara atau sebagai hipotesa secara ilmiah. Perbedaan dari metode eksperimen dan metode ilmiah lainnya adalah adanya dilihat dari perlakuan atau manipulasi terhadap subjek juga Cabang – cabang PsikologiJadi, psikologi eksperimen dapat diartikan sebagai sebuah ilmu yang mempelajari tentang penelitian eksperimen. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang lebih difokuskan pada kasus penelitian yang berhubungan dengan psikologis seseorang, psikologi eksperimen adalah salah satu dari beberapa metode penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah yang merupakan sebuah penelitian yang terkontrol, tersistematis, kritis tentang fenomena atau kejadian yang diangkat yang juga didasari oleh teori dan hipotesis. Baca juga AntropologiBeberapa ahli juga menjelaskan bahwa yang dinamakan psikologi eksperimen merupakan salah satu dari cabang ilmu psikologi yang menitikberatkan atau memfokuskan perhatiannya pada penggunaan metode penelitian eskperimen dalam meneliti dan mengembangkan ilmu dalam Prespektif PsikologiPsikologi eksperimen sebagai cabang dari ilmu psikologi mengkaji beberapa proses psikis seseorang, diantaranya adalah misalnya proses sensing, proses perceiving, proses learning atau pembelajaran dan proses persepsi tentang pemikiran seseorang mengenai dunia atau bagaimana seseorang memandang konteks positif atau empiris, pengamatan dari seseorang dilakukan dengan metode eksperimen sebagai sebuah metode yang logis yang dapat diandalkan untuk merinci dan menjabarkan mendeskripsikan, juga menjelaskan Explanation, serta meramalkan Prediction, dan kemudian mengendalikan Control secara akurat proses-proses yang dialami sebagai tindakan nyata atau atau realitas yang saling berhubungan dipercaya bisa mendaterminasikan bahwa perilaku dari seseorang pasti memiliki sebab musabab, atau dalam hal ilmiah memiliki determinan, hanya saja kenyataan-kenyataan tersebut tidak dapat dijelaskan dengan pendekatan-pendekatan ilmiah seperti pendekatan tenacity, intuisi, authority, bahkan tidak juga bisa dijelaskan secara rasional menurut akal sehat seseorang, akan tetapi keadaan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan metode EksperimenMetode eksperimen dapat dijadikan sebagai metode yang dapat menjamin pengamatan yang objektif. Observasi yang berdiri sendiri dari opini yang bias. Perlu juga diketahui bahwa yang dimaksud dengan metode eksperimen yang dimaksud dalam hal ini adalah suatu metode ilmiah yang memuat berbagai unsur-unsur yang logis mulai dari unsur pengidentifikasian masalah dan hipotesis sampai pada unsur penulisan laporan penelitian. Penelitian ini bukan secara teknikal akan tetapi dibuat dengan perlakuan khusus pengimplementasian pendekatan pembahasan yang berkonteks positifisme ada beberapa metode lainnya, misalnya saja seperti metode deskriptif yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang suatu situasi dan kondisi, kejadian, atau kumpulan kejadian secara spesisfik atau beberapa penelitian yang merupakan bagian dari penelitian metode deskriptif. Beberapa contohnya adalah observasi naturalistik, secondary record, dan field studies yang setidaknya terdiri atas empat metode yang secara detail. Empat metode tersebut yaitu participant observation, survey survey, correlation studies, longitudinal and cross studies, sebagai contoh adalah post facto studies dan meta eksperimen dikenal sebagai metode yang paling tepat dan mampu menjamin dapat diketahuinya hubungan atau asosiasi sebab-akibat diantara realitas-realitas yag diteliti, akan tetapi metode psikologi eksperimen ini juga memiliki beberapa kekurangan. Misalnya saja, dikarenakan metode ini cenderung dilakukan di laboratorium, maka hasil dari penelitian ini akan sangan eksklusif dan terbatas, dalam artian hanya dapat dibenarkan atau dilegitimasi untuk eksperiman yang dilakukan saja penelitian terkait yang akhirnya mengakibatkan akan menimbulkan keraguan jika digunakan pada populasi yang lebih juga Psikologi PendidikanSejarah psikologi EksperimenDalam kehidupan sehari-hari, orang akan selalu mencoba melakukan percobaan atau eksperimen dari hal hal yang dianggap baru, hal tersebut yang pada akhirnya menjadi pondasi kemunculan dari ilmu pengetahuan bernama psikologi eksperimen. Karena pada waktu tersebut para ahli filosofi tentang ilmu baru yang berkaitan dengan psikologi yang ada pada masa sekarang ini, pada awalnya tidak tampak di ruang berfikir para intelektual, jadi dapat dipastikan sangat tidak mungkin ada pembahasan yang bersangkutan dengan psikologi ketika ia dimulai atau siapa yang bertanggung jawab terhadapnya. Pada saat itu, para ahli hanya dapat menunjukan kecenderungan-kecenderungan dari filsafat dan ilmu pengetahuan alam yang sifanya benar-benar para filosof menyatakan secara tegas dan yakin bahwa psikologi tidak akan pernah berakhir menjadi sebuah ilmu pengetahuan, berbagai aktifitas dan kandungan pikiran tidak dapat diukur dengan alat ukur apapun, oleh karena itu psikologi tidak mampu mencapai objektivitas sebagaimana pencapaian dalam ilmu eksak semisal ilmu kimia dan juga Psikologi FaalPada awal tahun 1980-an dalam kajian-kajian dibidang psikofisik dan intelegensi menjadikan banyak ahli dibidang psikologi berkeyakinan, bahwa ilmu psikologi akan mampu menjadi ilmu pengetahuan yang mandiri dan dapat berdiri sendiri. Para ahli dibidang psikologi kenamaan seperti Ernest Weber Jerman, 1875-1878 dan Gustav Fenchner Jerman, 1801-1887 memulai melakukan kajian dibidang psikofisik, Sementara ahli yang mengkaji intelegensi antara lain ada nama Sir Francis Galton Inggris, 1822-1911 dan Alfred binet Prancis, 1851-1911.Pada tahun 1832 sampai 1920 dikenal dikalangan ahli psikologis bernama Wilhelm Wunndt, yang pada akhirnya dianggap sebagai bapak psikologi eksperimental yang juga dikenal sebagai bapak psikologi modern pada dewasa ini. Wundt lahir di daerah Neckerau, Baden, Jerman pada tanggal 16 agustus 1832. Lalu memasuki universitas pada usia 19 tahun untuk mempelajari ilmu kedokteran di setelah itu pada tahun 1857 ia ditunjukan sebagai dosen untuk mengajar fisiologis, baru pada tahun 1867 memfokuskan diri pada kajian tantang keterkaitan antara psikologis dan fisiologis. Dan akhirnya pada tahun 1875 ,Wundt menjadi profesor filsafat di leipzig dan mengembangkan karya-karya psikologisnya selama 45 tahun satu hasil karyanya adalah mendirikan laboratorium psikologi yang pertama, didalamnya ia mendemontrasikan apa yang sekarang dikenal dengan sensasi dan persepsi yang merupakan tonggak sejarah berdirinya psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri dan terlepas dari kaitanya dengan ilmu kenyataannya, sekolah Wurzburg merupakan landasan sejarah psikologi eksperimental. Sekolah ini didirikan oleh sekelompok psikolog yang dipimpin oleh Oscar Kulpe. Para pegiat psikologi ini menyediakan ide-ide alternatif untuk apa yang telah diputuskan oleh Edward dan Wilhelm Wundth pada saat itu. Dan juga, fokus utama studi meraka pada saat itu adalah mengenai operasi psikologi eksperimental diperkenalkan dan dikembangkan di daratan Amerika Serikat oleh George ladd Trumbull. Trumbull merupakan pendiri laboratorium universitas Yale pada tahun 1879. Pada tahun 1887, ladd membuat buku berjudul Elemen Psikologi Fisiologis. Buku teks Amerika pertama yang secara ekstensif didiskusikan adalah psikologi eksperimental. Hal ini dikarenakan pada saat itu psikologi eksperimental berkembang sendiri merupakan salah satu contoh dari metode dalam ilmu pengetahuan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan sementara atau hipotesis sacara ilmiah. Perbedaan dari metode eksperimental dan metode lainnya adalah adanya perlakuan atau manipulasi terhadap subjek penelitian. Pada pertengahan abad ke 20, frase istilah mengenai psikologi eksperimental telah bergeser dalam arti perluasan psikologi sebagai suatu disiplin dan pertumbuhan dalam ukuran dan jumlah sub disiplin eksperimental menggunakan berbagai metode dan tidak membatasi keilmuannya pada pendekatan eksperimental yang ketat. Hal ini sebagian karena perkembangan dari filsafat ilmu pengetahuan telah berdampak pada prestise eksklusif eksperimen. Sebaliknya, dalam metode eksperimen yang sekarang banyak digunakan dalam bidang-bidang seperti psikologis perkembangan sosial, yang sebelumnya bukan bagian dari psikologi juga Psikologi Industri dan OrganisasiPendekatan psikologi EksperimenAda beberapa contoh penelitian yang didasari pada rancangan yang digunakan untuk memperoleh data. Misalnya, penelitian korelasional, penelitian kausal-komparatif, eksperimen, dan penelitian tindakan atau yang biasa disebut actional research. Berikut merupakan penjelasan secara lebih detail mengenai pendekatan dari psikologi Korelasional Correlational ResearchContoh dari penelitian korelasional adalah sebuah penelitian yang digunakan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain. Pendeteksian ini dilihat berdasarkan pada koefisien korelasi. Kemudian, contoh dari penelitian korelasional yang umum diterapkan adalah sebagai berikutContoh pertama adalah tentang studi atau penelitian yang mempelajari hubungan antara nilai ujian tengah semester pada ujian sekolah dengan hasil akhir raport pada pelajar di suatu sekolah selanjutnya adalah mengenai studi atau penelitian mengenai analisis faktor hubungan antara tingkat pengetahuan, pendidikan, dan status sosial dengan pemilihan jenis pakaian di desa tertinggal. Penelitian kausal-Komparatif Causal-Comparative researchSalah satu tujuan dari penelitian yang menggunakan metode kausal komparatif adalah untuk mengetahui dan menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat. Penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan terhadap efek yang ada, kemudian kembali menemukan aspek yang diduga sebagai penyebab melalui data kausal komparatif bersifat ex post facto, yang artinya data dikumpulkan setelah semua kejadian yang dipersoalkan telah berlangsung lewat. Peneliti akan menguji satu atau lebih akibat sebagai “variabel dependent” dengan menjelajahi kembali ke masa lalu untuk menemukan sebab-sebab, keterkaitan hubungan dan juga Kode etik psikologi3. Penelitian Eksperimental Sungguhan True Experimental researchTujuan dari penelitian yang menggunakan metode eksprimental sungguhan adalah untuk mengatahui sebesar apa kemungkinan saling berhubungan sebab akibat dengan cara mengenakan. Hal ini ditujukan kepada salah satu atau lebih dari kelompok eksperimental dengan satu kondisi atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan dari penelitian eksprimen adalah meliputiPertama, adalah mengenai pengaturan dari variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib dan ketat. Pengaturan dilakukan dengan terkontrol atau terjun langsung maupun dengan keragaman atau pengaturan secara Menggunakan kelompok kontrol sebagai dasar untuk perbandingan antara kelompok yang dijadikan objek Metode ini memusatkan usaha pada pengontrolan varian. Hal ini dilakukan dengan cara pemilihan subjek secara ragam. Kemudian, penempatan subjek dalam berbagai kelompok secara acak dan pemilihan perlakuan eksperimental kepada kelompok juga dilakukan secara Validitas internal merupakan tujuan utama dan Tujuan kedua metode eksperimetal adalah untuk mengetahui validitas Semua variabel utama diusahakan agar konstan dalam rancangan eksperimental yang klasik. Kecuali, variabel perlakuan yang secara sengaja simanipulasikan atau dibiarkan bervariasi. Penelitian Eksperimental-semu Quasi- eksperimental researchTujuan dari metode penelitian eksperimental-semu adalah untuk mendapatkan informasi yang merupakan perkiraan atau hipotesis bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya. Penerimaan dilakukan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. Dalam metode ini, peneliti harus dengan jelas mengerti kompromi apa yang ada pada validitas internal dan validiti eksternal rancangannya dan berbuat sesuai dengan keterbatasan-keterbatasan dari penelitian eksperimen semu meliputiPertama, dalam penelitian ini yang dinamakan eksperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis. Kemudian, di dalamnya tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang relevan kecuali, beberapa dari variabel dalam subyek penelitian ini yang dijadikan target penelitian adalah manusia. Misalnya, dalam mengukur aspek minat, sikap, dan yang terakhir, tetap dilakukan randomisasi untuk sampel, sehingga validitas internal masih dapat dijaga. Penelitian Tindakan Action Research Penelitian dengan menggunakan metode action research atau biasa disebut metode tindakan memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru. Dan juga mendapatkan cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang satu contoh dari penelitian tindakan misalnya adalah penelitiain ini tentang pelaksanaan suatu program yang dinamakan inservice trainin, untuk melatih para konselor bekerja dengan anak putus sekolah, Penelitian ini juga biasanya untuk menyusun program penjajahan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan. Contoh lain adalah misalnya penelitian untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi modern atau metode menanam padi yang dari penelitan tindakan antara lain misalnya adalah sebagai berikutPertama, penelitian tindakan praktis, langsung relevan dalam situasi aktual di dunia penelitian ini menyediakan struktur kerja yang teratur. Berfungsi untuk menyelesaikan masalah dan perkembangan penelitian ini juga mendasarkan diri kepada pengamatan aktual dan laporan tentang tingkah laku. Kemudian penelitian ini tidak berdasar pada opini subyektif yang didasarkan pada pengalaman masa penelitian tindakan memiliki sifat yang fleksibel dan adaptif. Hal ini membolehkan perubahan selama masa penelitiannya, dan mengorbankan kontrol untuk kepentingan on-the spot experimentation dan juga Psikologi KepribadianCiri-ciri yang Melekat pada Psikologi EksperimenManipulasiManipulasi merupakan kegiatan peneliti dalam memberikan perlakuan kepada subjek eksperimen, manipulasi bisa hanya dilakukan pada satu variabel bebas atau lebih ketika variabel bebasnya hanya satu, maka variabel independen itu harus bisa dimanipulasi. Tapi jika variabel bebasnya dua atau lebih, maka cukup atau minimal memanipulasi satu saja. Variabel pada diri manusia tidak semuanya dapat dimanipulasi ada beberapa variabel tertentu yang memiliki sifat memberi seperti agama. Ada 3 jenis eksperimen, berikut merupakan penjabaranya secara lebih sesuatu yang sebelumnya tidak ada, misalnya penelitian mengenai motif berprestasi dengan prestasi belajar. Pada awalnya subjek tidak punya motif untuk berprestasi kemudian subjek diberi reward berupa hadiah jika nilainya yang sudah adaMengubah yang sudah ada dapat diartikan dengan mengubah lingkungan fisik, subjek belajar pada ruangan dengan cat yang kusam. seusai satu semester prestasinya biasa saja, peneliti merubahnya dengan mengubah cat menjadi berwarna yang lebih gelap agar prestasinya meningkat, tapi hasilnya prestasi subjek turun, lalu cat diubah menjadi warna cerah, hasilnya prestasi subjek akhirnya InduceMenimbulkan artinya adalah sesuatu yang di masa lalu sudah ada namun sifatnya statik. Manipulasi dengan cara tersebut menghasilkan emosi. Misalnya saja, melakukan penelitian mengenai pengaruh rasa takut terhadap prestasi belajar. Rasa takut tidak selalu ada, namun dalam penelitian karena rasa takut adalah variabel independen maka harus dimunculkan, misalnya dengan didengarkan suara-suara yang menyeramkan. Sebenarnya rasa takut sudah ada tapi dalam keadaan normal sifatnya akan menjadi juga psikologi abnormalMengendalikan atau KontrolKontrol merupakan suatu upaya yang menurut para peneliti digunakan untuk mencegah pencemaran pengaruh terhadap variabel. Kemudian, ada beberapa cara untuk mengandalikan atau mengontrol, diantaranya adalah dengan cara mengeliminasi. Hal ini memiliki arti bahwa keberadaan dari variabel tersebut dihilangkan. Variabel independen atau variabel sekunder lain yang secara teoritik mempengaruhi variabel dependen tetapi tidak dilibatkan dalam penelitian. Kemudian, untuk mengontrol variabel independen lain harus adalah dengan cara konstansi yaitu dengan dibuat sama atau konstan sehingga variasinya hilang, Kemudian, konstansi bisa melalui karakteristik subjek dan kondisi lingkungan. Adapun cara lainnya adalah dengan pemilihan acak dengan pengelompokan subjek ke dalam suatu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sehingga, randomisasi bisa menjadi karakteristik eksperimen adalah hubungan-hubungan sebab-akibat antar variabel yang dapat disederhanakan dalam pola-pola tertentu, biasanya berdasarkan munculnya satu gejala atas gejala yang lain. Klausalitas sendiri dapat dilihat dengan Pertama, dapat dilihat dengan causative condition. Kedua, dapat juga dilihat melalui atensedent yaitu suatu peristiwa yang mendahului peristiwa yang lain tapi tidak selalu menjadi melalui kovariasi temporal, adanya perubahan perilaku atau peristiwa dalam variabel yang samaKeempat, melalui necessity yaitu kondisi yang harus ada supaya muncul perubahan melalui Sufficient yaitu kondisi yang tidak harus ada tapi mencukupi untuk terjadinya perubahan perilaku pada suatu yaitu melalui necessity dan Sufficient, misalnya untuk mengubah perilaku,hadiah sufficient dan hukuman Necessity dapat digabungkan, meskipun sebenarnya keduanya bisa berdiri Penelitian Menggunakan Pendekatan Psikologi EksperimenTerdapat beberapa validitas penelitian yang menggunakan pendekatan psikologi eksperimen, diantaranya Validitas InternalValiditas internal yaitu validitas yang berhubungan dengan efek yang ditimbulkan oleh perlakuan. Hal ini menunjukan sejauh mana perubahan yang diamati dalam suatu eksperimen benar terjadi karena variabel x. Efek perlakuan dikatakan valid apabila secara meyakinkan timbul. Dan juga apabila terjadi hanya dikarenakan variabel perlakuan yang diberikan oleh eksperimeter. Kemudian, bentuk gangguan validitas misalnya saja terkait dengan sejarah, kematangan subjek, pengujian, instrumentasi, regeresi statistik, bias dalam seleksi , drop out, dan lain juga Psikologi keperawatanValiditas EksternalValiditas eksternal yaitu validasi yang berhubungan dengan tingakat generalisasi, penerapan, aplikasi hasil eksperimen pada suatu populasi. Metode ini menunjukan sejauh mana hasil suatu penelitian eksperimen dapat digenaralisasikan pada populasi. Hasil dari penelitian eksperimen dikatakan valid bila hasil penelitian mempunyai generalisasi yang luas pada populasi serta dapat digunakan dalam kehidupan sehari – macam-macam validitas eksternal lainnya adalah validitas populasi, ekologi. Faktor yang mengganggu validitas eksternal misalnya, interaksi seleksi dengan kondisi dengan Metode Psikologi EksperimenPenelitian eksperimen memiliki tujuan untuk beberapa hal. Tujuan tersebut diantaranya adalah untuk mengevaluasi, menimbulkan kesan kepuasan, menentukan teknik baru, memamaparkan fenomena yang berlaku dan juga melakukan penelitian yang berkesinambungan. Metode penelitian yang digunakan dalam psikologi eksperimen selalu menggunakan prinsip dan prosedur yang digunakan untuk mendakati masalah dan mencari jawaban dari masalah tersebut. Berikut merupakan pemaparan peranan dari metode psikologi of a TheoryMaksudnya adalah penelitian psikologi eksperimen bertujuan untuk mengevaluasi teori. Artinya, dari teori yang sudah perlu dilakukan evaluasi kembali dan diuji kebenarannya dan perbaharuannya dengan menggunakan penelitian lagi. Psikologi eksperimen sangat efektif karena memiliki faktor manipulasi dan kontrol yang ketat. Satisfaction of CuriousityPenelitian psikologi eksperimen yang memiliki tujuan untuk menimbulkan kepuasan terhadap rasa ingin tahu peneliti. Hal ini dikarenakan karena proses yang dilakukan pada penelitian psikologi eksperimen dapat membuktikan dan mereplikasi ataupun menemukan hal baru. Demonstration of New Method TechniquePenelitian psikologi eksperimen bertujuan untuk menemukan metode atau teknik baru mengenai hubungan variabel bebas dan variabel bergantung. Pada bayak kesempatan peneliti dapat menemukan ide baru untuk melakukan penelitian lanjutan dari proses sebelumnya. Demonstration of a Behavioral PhenomenonPenelitian psikologi eksperimen memiliki tujuan untuk memaparkan fenomena perilaku tertentu melalui pengamatan kondisi yang terkontrol ketat. Perilaku yang munculpun secara sengaja hadir karena pengaruh variabel bebas penelitian. Kemudian dengan menggunakan metode psikologi eksperimen sangat memungkinkan untuk memberikan deskripsi atau penjabaran secara proposional dan berimbang. Investigation of Condition Influenching behavioral PhenomenaPenelitian psikologi eksperimen yang memiliki tujuan untuk mengambil kemungkinan peneliti menyelidiki fenomena perilaku yang muncul terkait dengan latar belakang perilaku tersebut juga Psikologi SosialPenjelasan diatas merupakan penjabaran dari dunia psikologi eksperimen. Psikologi Eksperimen terdiri dari pengertian, sejarah dan juga fungsi dan peranan dari psikologi eksperimen. Semua elemen tersebut memiliki manfaat dalam studi ilmu psikologi dan juga ilmu eksperimen itu sendiri. Semoga dapat menjadi ilmu dan pengetahuan baru dibidang keilmuan pengetahuan dan psikologi serta bisa LainnyaPsikologi KeluargaPsikologi AbnormalPsikologi EksperimenPsikologi PendidikanPsikologi KepribadianPsikologi FaalPsikologi AnakPsikologi Industri dan OrganisasTeori Belajar dalam Psikologi
Adapunkeistimewaan metode ini antara lain adalah: a. Tidak terlalu memakan biaya. b. Bahwa dengan metode ini, dalam waktu yang relatif singkat dapat mengumpulkan data yang banyak. Adapun kelemahannya antara lain terletak pada kebenara jawaban yang kadang-kadang menyangsikan. (Shalahuddin,1990:25) 3. Metode Klinis.
Eksperimen Faktorial - Keunggulan, Kelebihan, dan Desain Faktorial - Dalam penelitian eksperimen selalu ada perlakuan yang sengaja diberikan kepada subjek yang diteliti. Pertanyaan yang dapat diajukan disini adalah dapatkah peneliti melakukan eksperimen dengan memberikan beberapa perlakukan secara simultan kepada setiap kelompok atau unit eksperimen? Suatu ekperimen pada dasarnya tidak hanya dapat memberikan suatu perlakuan pada subjek, tetapi dapat pula dengan lebih dari satu perlakuan yang disajikan secara simultan. Jika perlakuan eksperimen lebih dari satu macam berarti perlakuan tersebut perlakuan kombinasi. Misalnya; jenis psikoterapi dan durasi perlakuan, jenis pelatihan, jenis kelamin, dan sebagainya. Eksperimen ini yang disebut eksperimen faktorial. Eksperimen factorial merupakan eksperimen yang menggunakan lebih dari satu perlakuan atau lebih dari satu variable bebas. Eksperimen factorial minimal menggunakan 2 faktor. Istilah factorial sebenarnya berhubungan dengan cara factorial itu dibentuk. Karena itu, sejumlah ahli mengatakan bahwa factorial adalah jenis ekspemen bukan desai eksperimen. Sejumlah ahli yang lain mengatakan bahwa factorial merupakan desain yang khusus, dan banyak literature psikologi yang menyebut eksperimen yang menggunakan sejumlah faktor dengan nama desain factorial. Sementara itu Nazir dalam Marliani 2013 menegaskan bahwa tidak ada eksperimen desain factorial yang ada ekaperimen factorial dengan bermacam-macam desain. Marliani 2013 tidak ingin berlarut dengan pro kontra istilah, merujuk pada esensi yang sama yaitu salah satu unsure dalam penelitian eksperimental. image source wwwdotexponentdotcom Baca juga Teori-teori dalam Motivasi Kerja Faktor dan Level Faktor adalah setiap variable yang bebas karena variable itu menjadi faktor atau penyebab terjadinya perubahan pada variable terikat. Contoh untuk menggambarkan faktor dalam eksperimen yaitu Goldfried dkk dalam Marliani 2013 ia meneliti perbandingan terapi yang terfokus pada Cognitive behavior therapy CBT dan interpersonal psikodinamik kepada pasien yang mengalami depresi. Dalam eksperimennya Ia memberikan CBT kepada 30 orang dan terapi interpersonal dinamik pada 27 orang. Setiap kelompok dibagi lagi menjadi 2 secara seimbang, dan setiap bagiannya diberikan lagi perlakuan secara berbeda. Bagian pertama dari 2 kelompok diberi terapi selama 8 sesi, sedangkan bagian kedua diberi terapi 16 sesi. Setelah dihitung hasilnya, pada eksperimen yang Ia lakukan terdapat 2 faktor yaitu faktor CBT dan faktor interpersonal psikodinamik. Eksperimen ini memberikan perlakuan kombinasi karena setiap kelompok perlakuan diberi terapi secara berbeda yaitu 8 sesi dan 16 sesi. Walker dalam Marliani 2013 berpendapat bahwa setiap levlnya, eksperimen factorial mempunyai level-level. Dikatakan sebagai eksperimen factorial jika pada perlakuan ada tingkatan level perlakuan. Oleh karena itu, eksperimen yang menggunakan 2 perlakuan belum memadai untuk dikatakan sebagai eksperimen faktorial. Pada eksperimen yang dilakukan Golfried selain terdapat 2 faktor yaitu CBT dan interpersonal psikodinamik terapi, juga terdapat level pada setiap faktor yaitu pemberian 8 sesi terapi dan 16 sesi terapi. Jadi, eksperimen tersebut mempunyai 2 faktor dan setiap faktor menpunyai 2 level. Pada contoh kasus penelitian diatas misalnya dapat dilambangkan dengan 2 X 2, artinya eksperimen tersebut terdiri atas 2 faktor yang masing masing faktor terdiri atas 2 level. Dengan demikian, pada eksperimen 2 X 2 terdapat empat perlakuan yaitu terapi cognitive-behavioral 8 sesi terapi interpersonal psikodinamik 8 sesi terapi cognitive behavioral 16 sesi terapi interpersonal psikodinamik 16 sesi Suatu eksperimen dilambangkan dengan 3X 2 adalah eksperimen factorial yang terdiri atas 3 faktor yang masing-masing terdapat 2 level. Ini berarti eksperimen factorial itu dilakukan dengan 6 perlakuan variable bebas, yang terdiri atas faktor X1, X2, dan X3 yang masing-masing X terdapat 2 level perlakuan. Variasi kombinasi faktor dan level pada eksperimen sangat ditentukan oleh banyak sedikitnya perlakuan yang diberikan peneliti, termasuk cara peneliti mengembangkan level-level pada setiap faktornya. Desain eksperimen factorial bisa dilambangkan dengan 3X3X4, artinya ada 3 faktor misalnya, 3 jenis terapi, masing-asing faktor terdiri atas 3 level misal dibagi dalam 3 kelompok usia, dan setiap level ada 4 perlakuan yang berbeda 4 macam sesi. Jumlah keseluruhan perlakuan adalah faktor dikali level dikali perlakuan. Contoh diatas jumlah perlakuan untuk factorial 3x3x4 adalah 24 perlakuan. Peneliti memiliki kebebasab untuk merancang berapa perlakuan yang hendak diberikan dalam suatu eksperimen. Jumlah perlakuan ini bergantung pada kombinasi perlakuan yang dirancang oleh peneliti. Desai factorial sederhana adalah 2x2, dan peneliti bisa membuat desai lebih variatif. Menurut Walker dalam Marliani 2013, dalam penelitian psikologi jarang menggunakan lebih dari 3 level. Keunggulan Eksperimen Faktorial Dengan eksperimen dapat diketahui pengaruh interaksi antarfaktor, selain pengaruh masing-masing faktor pada variable yang diamati. Jika eksperimen dilakukan secara terpisah, misalnya, suatu waktu dilakukan eksperimen cognitive behavioral dengan 2 perlakuan 8 sesi dan 16 sesi, lalu dilakukan komparasi keduanya, peneliti hanya dapat menganalisis perbandingan efektivitas dua perlakuan pada CBT dan efektifitas dua perlakuan pada interpersonal psikodinamik terapi dengan waktu yang relative panjang. Pada eksperimen tersebut tidak tampak adanya pengaruh interaksi antara metode terapi dan jumlah sesi yang baru dapat dihitung dengan menggunakan eksperimenfaktorial. Dengan demikian, dalam eksperimen factorial ini ingin dipelajari efek beberapa variable bebas pada variable terkait secara sendri-sendiri ataupun interaktif. Secara filosofis, eksperimen factorial ini muncul dalam dunia penelitian eksperimental yang dilatarbelakangi pandangan bahwa gejala psikologis yang komplek tidak hanya berhubungan dengan satu variable, tetapi juga berhubungan dengan sejumlah variable yang berinteraksi secara simultan. Seorang peneliti tidak mungkin membatasi eksperimen hanya satu variable karena hal ini sma dengan menyederhanakan gejala psikologis yang sebenarnya menimbulkan efek berbeda dan kompleks. Memang wajar jika suatu variable tersebut berinteraksi dengan variable bebas lain. Sebagai contoh, adanya hubungan kombinatif beberapa variable terhadap variable terikat, misalnya efektivitas metode diskusi dalam pembelajaran bergantung pada sejumlah variable, diantaranya profesionalitas guru, kesiapan belajar siswa, minat siswa mengikuti diskusi. Efektivitas terapi bergantung pada sejumlah variable antara lain, kecerdasan klien, keterampilan konselor, iklim terapi, dan faktor kepribadian klien Hedley dan Strupp dalam Marliani, 2013 Misalnya eksperimen factorial sangat bermanfaat bagi peneliti untuk membuat pertimbangan tertentu berkenaan denga relevansi penggunaan bermacam-macam terapi. Terapi behavioral lebih efektif bagi klien anak-anak daripada klien orang dewasa, sedangkan jenis terapi psikoanalisa lebih sesuai untuk subjek yang dewasa. Apabila penelitian eksperimen, sebagaimana contoh di atas, menggunakan desain satu variable, eksperimen tersebut tidak dapat menggunakan efek interaktif antara metode terapi dengan kecerdasan ini. Informasi yang diberikan oleh sebuah eksperimen dapat ditingkatkan secara nyata dengan cara menegaskan simultan untuk menyelidiki e masing-masing terhadap variable terikat, di samping pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antara beberapavariabel itu. Dalam eksperimen factorial, prinsip randomisasi, pengulangan replikasi, dan blocking juga harus diterapkan. Dengan demikian kemungkinan terjadi kesalahan dapat diukur. Jenis Eksperimen Faktorial Ada 2 jenis eksperimen factorial yaitu; salah satu variable bebas dimanipulasi, dan semua variable bebas dimanipulasi. A. Salah Satu Variable Bebas Dimanipulasi Seorang peneliti boleh tertarik pada pengaruh dari satu variable bebas, tetapi harus mempertimbangkan variable-vaiabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variable terikat. Variable tersebut adalah variable atribut seperti jenis kelamin, kecerdasan, ras, status sosial, ekonomi, hasil belajar, dsb. Selain diteliti pengaruh variable atribut tersebut juga dapat dikendalikan dengan cara memasukkan variable atribut dalam eksperimen factorial. Pada setiap tingkatan variable terikat atribut, peneliti menilai pengaruh variable bebas. Tingkat variable atribut akan terbentuk secara alami. Helenggeler dkk dalam Marliani 2013, melakukan penelitian tentang pengguaan multisystemic therapy dengan menyertakan keluarganya untuk mengatasi anak-anak yang suka melakukan tindak kekerasan kronis. Dalam eksperimennya, Henggeler membandingkan penggunaan Multisystemic Theraphy dengan terapi biasa sebagai kontrol. Dalam terapi ini, satu kelompok anak dan keluarganya diberi perlakuan “model baru”, sedangkan kelompok lainnya sebagai kelompok kontrol. Ia memasukkan variable asal tempat tinggal sampel, yaitu berasal dari desa atau kota. Artinya, dalam eksperimen ini juga disertakan variable atribut ke dalam eksperimen factorial. Fungsinya bukan hanya meningkatkan ketepatan eksperimen melainkan juga meningkatkan kemampuan generalisasi hasil eksperimen tersebut. Peneliti telah menetapkan perlakuan itu mempunyai pengaruh yang sebanding pada semua tingkat ataukah tidak, yang pada akhirnya akan meningkatkan wilayah generalisasi hasil-hasil eksperimen. B. Semua Variable Bebas Dimanipulasi Ketika eksperimenter tertarik pada 2 variabel bebas dan ia ingin menilai pengaruhnya terhadap variable terikat, baik secara terpisah maupun bersama-sama, kedua variable bebas dimanipulasi secara eksperimental. Eksperimen factorial yang paling sederhana adalah perlakuan 2x2. Biasanya pada eksperimen factorial sederhana, variable bebas yang dimanipulasi faktor merupakan variable eksperimen, sedangkan variable bebas level yang kedua merupakan variable atribut. Pengaruh perlakuan eksperimental terhadap variable terikat dinilai pada setiap level variable. Eksperimen factorial bisa dikembangkan menjadi eksperimen yang lebih kompleks, yaitu eksperimen yang mempunyai beberapa variable bebas. Eksperimen komplek terdiri atas beberapa faktor dn beberapa level. Misalnya, eksperimen factorial 2x3x4 menunjukkan bahwa jumlah variable bebas pada eksperimrn tersebut 2 faktor, 3 level, dan 4 perlakuan tiap level. Eksperimen semacam ini misalnya menggunakan 2 metode terapi, 3 tingkatan usia, dan empat kelompok latar belakang keluarga. Akan tetapi apabila terlalu banyak faktor dan level yang dikombinasi tentu analisa statistiknya menjadi sulit dianalisa. Kelebihan Eksperimen Faktorial Kelebihan eksperimen factorial antara lain Lebih efisien karena dapat dilakkan hanya satu kali eksperimen. Memberi ruang kepada peneliti untuk menyelidiki berbagai bentuk interaksi dalam penelitian perilaku Pengujian hipotesis menjadi lebih kuat Pengendalian variable lebih baik karena dilakukan dengan beberapa perlakuan sekaligus. Hasil eksperimen dapat digenealisasikan terhadap beberapa variable bebas. Hal ini menunjukkan bahwa hasil eksperimen lebih valid pada beberapa situasi dan subjek penelitian. Pertanyaannya adalah bagaimana mendesain penelitian eksperimental dengan melibatkan labih dari satu variable bebas? Sebagai contoh seorang peneliti ingin mengetahui ada-tidaknya perbedaan pengaruh bentuk iklan terhadap ingatan produk yang diiklankan pada anak laki-laki dan perempuan. Jika masalah tersebut ingin diteliti dengan desain 2 kelompok peneliti perlu melakukan 2 penelitian eksperimental. Pertama, membandingkan 2 kelompok anak laki-laki . satu kelompok diberi iklan berbentuk humor dan satu kelompok lain diberi iklan berbentuk netral. Kedua, membandingka 2 kelompok anak perempuan seperti halnya kelompok laki-laki. Akan tetapi, penelitian dilakukan dengan desain anavar, diperlukan penelitian eksperimental dengan 4 kelompok, yaitu 1 kelompok anak laki-laki yang diberi iklan humor 2 kelompok anak laki-laki yang diberi iklan netral 3 kelompok anak perempuan yang diberi iklan humor 4 kelompok anak perempuan yang diberi iklan netral. Kemudian dilakukan analisis statistic menggunakan uji-F anavar satu jalur. Desain yang tepat untuk menjawab masalah di atas adalah desain factorial. Hal ini karena sebagaimana telah dijelaskan, desain eksperimen factorial adalah desain penelitian yang melibatkan lebih dari satu variable bebas. Desain Faktorial Desain faktorial merupakan desain khusus dari penelitian eksperimental Christensen dalam Seniati dkk, 2011. Desain factorial bukan hanya sebuah desain, melainkan merupakan sekelompok desain Robinson dalam Seniati dkk., 2011. Meskipun berbeda pendapat, keduanya sependapat bahwa desain factorial digunakan untuk penelitian eksperimental yang melibatkan lebih dari sebuah variable bebas. Desain factorial menyangkut 2 hal pertama, variable bebas yang terlibat. Desain factorial dua-faktor two factor factorial design digunakan untuk penelitian yang memiliki 2 variabel bebas. Desain penelitian tiga-faktor digunakan pada penelitian dengan tiga variable bebas, dan seterusnya. Kedua, menyangkut jumlah level, tingkat, atau variasi dari masing-masing variable bebas yang terlibat. Penamaan ini selain menunjukkan jumlah variable yang terlibat, juga menunjukkan jumlah variasi VB1 sejumlah A dan variasi VB2 sejumlah B. Jumlah variable Bebas terlibat Jumlah Variasi variable bebas Desain Faktorial 2 faktor Desain factorial A x B Desain factorial 3 faktor Desain factorial A X B X C Desain factorial 4 faktor Desain factorial A x B X C X D Contoh Tabel diatas merupakan contoh penelitian factorial 2 faktor karena memiliki duia VB atau disebut juga penelitian factorial desain 3 X 2 karena warna ruangan VB1 memiliki 3 variasi dan iklan VB2 memiliki 2 variasi. Dengan demikian penelitian tersebut membutuhkan enam kelompok. Penggunaan Desain factorial merupakan satu-satunya desain yang menggunakan teknik kontrol variable sekunder dengan menjadikannya sebagai variable bebas kedua. Desain factorial dapat digunakan apabila ada sebuah atau beberapa variable sekunder yang dikontrol dengan memasukkan dalam penelitian dan dijadikan variable bebas. Misalnya seorang guru ingin meneliti pengaruh perbedaan metode pengajaran ceramah dan diskusi terhadap prestasi belajar siswa pad mata pelajaran Kewarganegaraan. Kedua metode ceramah dan diskusi dilaksanakan di ruang yang berbeda. Metode ceramak di ruangan ber AC dan metode diskusi tidak di ruang ber AC. Ketika muncul variable suhu udara sebagai variable sekunder yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Karena variable suhu tidak dapat dikonstansi lebih baik suhu dijadikan variabelbebas kedua sehingga kesimpulan penelitian lebih cepat dn akurat. Dalam penjelasan mengenai penelitian eksperimental telah diungkapkan bahwa penelitian eksperimental dilakukan apabila VB penelitian dapat dimanipulasi. Karena itu, penelitian eksperiemen terbatas penggunaanya, karena tidak semua variable dapat dimanipulasi. Pada desain factorial tidak semua VB terlibat harus dimanipulasi. 1. Masalah yang dapat dijawab dalam desain eksperimen factorial meliputi Pertama, pengaruh utama main effect dari masing-masing variable bebas terhadap variable terikat Kedua, pengaruh interaksi interaction effect0 antar variable bebas yang terlibat terhadap variable terikat. 2. Pertanyaan yang muncul Apakah VB1 dapat mempengaruhi VT ? Apakah VB 2 dapat mempenggaruhi VT? Apakah interaksi antara VB1 dan VB2 dapat mempengaruhi VT? Adapun jenis desain factorial 1. Randomized Factorial Desain Menggunakan lebih dari Variabel bebas yang terlibat, menggunakan teknik kontrol randomisasi. 2. Randomized Blocked Factorial design Desain ini lebih bnayak menggunakan teknik kontrol dibandingkandengan teknik sebelumnya. Desain ini memggunakan teknik kontrol konstansi terhadap variaber sekunder dengan blocking. 3. Statistical Control with factorial desain Penggunaan kontrol statistic untuk VB memiliki kelebihan yaitu kontrol dapat dilakukan apabila pelaksanaan penelitian sudah selesai yaitu dengan mengontro hasi statistic. Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Eksperimen Faktorial - Keunggulan, Kelebihan, dan Desain Faktorial. Semoga bermanfaat. Daftar Pustaka Marliani, Roslenty. Psikologi Eksperimen. Bandung Pustaka Setia Seniati, Liche; Yulianto, Aries; dan Setiadi, 2011. Psikologi Eksperimen. Jakarta PT Indeks.
MengapaRiset Diperlukan Di Dalam Psikologi Sosial. Banyak mitos dan common sense yang dipercaya masyarakat berkaitan dengan topik-topik yang menjadi subyek penelitian Psikologi Sosial. Dalam bentuk dasarnya, metode eksperimen mencakup dua tahap utama. Yang pertama dimunculkannya sebuah variabel yang secara sistematis diubah-ubah, dimana
Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli - Macam-macam penelitian psikologi yang biasanya digunakan oleh akademisi. Kumar dalam Seniati dkk. 2011, Jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan 3 perspektif 1 aplikasi, 2 Tujuan yang akan dicapai, 3 Tipe informasi. Penggolongan penelitian berdasarkan tipe perspektif informasi dibedakan menjadi 2 yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dalam penelitian kualitatif bukan berupa angka akan tetapi berupa deskripsi. Sedangkan pada penelitian kuantitatif, data berupa angka yang akan dianalisa secara deskriptif. Jenis penelitian yang termasuk kualitatif yaitu penelitian studi kasus, etnografi, dan fenoenologi. Data penelitian kualitatif kemudian akan diolah secara deskriptif dengan menganalisa isi setiap kata atau kalimat agar menjadi data yang ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian kuantitatif ada dua jenis yaitu penelitian eksperimental dan penelitian non eksperimental. Eksperimen pada dasarnya dapat dilakukan di laboratorium ataupun di lapangan. Selanjutnya yang akan kita bahas mengenai penelitian eksperimental. Baca juga Pengertian Variabel dan Jenis Variabel Karakteristik Eksperimen Eksperimen psikologis adalah observasi yang objektif terhadap suatu fenomena yang dibuat agar terjadi dalam suatu kondisi yang terkontrol ketat, dimana satu atau kebig divariasikan dan yang lain dibuat konstan. Pada dasarnya karakteristik penelitian eksperimen ada 3 yaitu Adanya manipulasi Situasi terkontrol ketat Random assignment atau randomisasi Manipulasi yaitu proses memberikan perlakuan atau mengkondisikan keadaan atau kejadian yang berbeda kepada subjek penelitian. Penelitian eksperimen > ada proses memberikan perlakuan pada VB Variabel Bebas untuk melihat pengaruhnya pada VT Variabel Terikat. Suatu variable disebut bebas karena peneliti punya kebebasan untuk mengubah atau memvariasikan variable tersebut. Pemberian pada VB untuk melihat pengaruhnya yang terjadi pada subjek. Dalam penelitian eksperimental, peneliti sudah mengetahui penyebabnya VB kemudian memunculkan akibatnya VT. Penelitian eksperimen membuat VT untuk muncul dimasa yang mendatang. > sifat penelitian eksperimen adalah prospektif. Contoh manipulasi satu kelompok diberikan perlakuan untuk melakukan relaksasi selama 10 menit menjelang tidur, sedangkan kelompok lain tidak melakukan meditasi. Disini manipulasi terlihat pada pemberian aktivitas relaksai > aktivitas relaksasi ini sebagai variable bebas. Apabila sebuah penelitian eksperimental melibatkan dua orang atau lebih VB, maka minimal salah satu VB harus dimanipulasi. Ada kontrol kontrol diberikan dengan maksud agar suatu akibat VT hanya ditimbulkan oleh satu penyebab dari VB saja. Faktor-faktor lain di luar variable bebas yang menpengaruhi VT disebut variable sekunder VS. Salah satu bentuk mengontrol VS dengan cara variabel bebas divariasikan dan variable sekunder dibuat tetap atau konstan dan setara. Misalnya pemberian perlakuan pengaruh gaya belajar ceramah dengan kecepatan penguasaan mata pelajaran > kontrol diberikan pada variable sekunder berupa tingkat inteligensi dibuat setara, pengalaman dari peserta dibuat seragam, dll. Random Assignment atau Randomisasi Randomisasi adalah proses memasukkan subjek secara acak ke dalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Randomisasi juga berperan untuk mengontrol VS. Secara acak dilakukan misalnya dengan cara mengundi peserta saat memasukkan kelompok eksperimen atau kontrol. Randon sampling adalah memilih subjek secara acak dari populasi untuk dimasukkan ke dalam subjek penelitian. Agar subjek penelitian atau sampel dapat mewakili populasi maka perlu dilakukan random sampling. Random sampling tidak harus dilakukan dalam penelitian eksperimen karena seringkali populasi tidak diketahui. Hukum Kausalitas Terminologi Eksperimen sebuah pengukuran dibawah kontrol yang dibuat untuk menunjukkan , kebenaran, memeriksa validitas dari hipotesis, atau membedakan kegunaan dari sesuatu yang tidak diujikan. Causa Prosedur terjadinya efek, hasil, dan konsekuensi. Kondisi yang menjadi penyebab suatu kejadian tertentu. Contoh kebakaran hutan disebabkan oleh beberapa hal puntung rokok, musim kemarau berkepanjangan, pembakaran untuk lahan dll. Penelitian > berfokus pada satu penyebab dengan melihat latar belakang teori, kejadian yang perneh ada, efek yang ditimbulkan, adanya kejadian pembanding dll. Effect menerangkan perbedaan antara apa yang terjadi dengan apa seharusnya terjadi. Counterfactual model model ini menjelaskan hal yang berlawanan dengan fakta Dalam eksperimen kita mengobservasi apa yang terjadi dengan pemberian treatment, counterfactual model menerangkan apa yang seharusnya terjadi apabila objek mendapat perlakuan secara teratur. Ini bersifat prediksi atas apa yang akan terjadi setelah treatment. John Stuart Mill Menerangkan tentang causal relationship dan membagi menjadi 5 hal yaitu 1. Method of agreement persamaan Hubungan sebab akibat dengan mengamati satu faktor yang sama pada dua atau lebih contoh kejadian. Faktor yang sama tersebut dianggap sebagai penyebab kejadian itu. Contoh Mahasiswa kelas PKK + gaya mengajar ceramah > cepat paham Mahasiswa regular + gaya mengajar ceramah àcepat paham Contoh diatas menunjukkan semua faktor sekunder VS dibuat konstan di semua kelompok baik eksperimen maupun kontrol. 2. Method of different perbedaan Hubungan sebab akibat dapat diketahui melalui metode ini dengan melihat dampak atau hasil yang berbeda pada dua kejadian yang sama pada semua faktor, kecuali satu faktor yang berbeda. Contoh Karyawan mengikuti pelatihan motivasi kerja > produktif Karyawan tidak mengikuti pelatihan motivasi kerja > tidak tidak produktif Metode ini menjadi dasar penelitian yang bersifar eksploratif yaitu penelitian untuk melihat apakah VB mempengaruhi VT. Penelitian dengan membandingan dari hasil kedua kelompok subjek. 3. Joint method of agreement and different metode persamaan dan perbedaan Metode persamaan untuk mencari satu faktoryang sama sebagai penyebab dan beberapa kejadian yang sama. Hasilnya digunakan untuk membuat hipotesis yang akan diuji menggunakan metode perbedaan. Contoh Kondisi I Karyawan wanita + pelatihan produktivitas kerja à prestasi kerja meningkat Karyawan Laki-laki + pelatihan produktivitas kerja à prestasi kerja meningkat Kondisi II Karyawan + pelatihan produktivitas kerja > prestasi kerja meningkat Karyawan + pelatihan produktivitas kerja > prestasi kerja menurun 4. Method of concomitant variation variasi seirama Hubungan sebab akibat terjadi apabila variasi pada variable hasil VT berparalel dengan variasi pada variable penyebab VB. Metode ini digunakan setelah kausalitas dihasilkan dari metode persamaan atau perbedaan. Contoh Prestasi kerja contoh diatas à diberikan perlakuan bervariasi pada VB Pelatihan A, B, Dan Cà lamanya pelatihan divariasikan. 5. Method of residu sisa Bahwa apabila faktor spesifik telah diketahui menyebabkan satu kejadian tertentu, dan hanya tersisa satu faktor spesifik, serta satu kejadian yang belum diketahui > faktor spesifik sebagai penyebab. Contoh Menonton tayangan agresifitas + intelligensi rendah + harga diri rendah à agresif + prestasi rendah + introvert Harga diri rendah > introvert Inteligensi rendah > prestasi rendah Menonton tayangan agresifitas > agresif Metode kausalitas ini jarang digunakan dalam penelitian eksperimental. Keunggulan dan Kelemahan Kelebihan 1. Hubungan Variabel tergantung –Variabel Bebas lebih kuat Hubungan sebab-akibat yang diperoleh bahwa VB menyebabkan VT, lebih kuat dibandingkan hasil penelitian non eksperimental. Artinya bahwa VT yang terjadi atau muncul dalam penelitian eksperimental hanya disebabkan oleh VB bukan oleh faktor-faktor lain VS. 2. Manipulasi bisa diberikan dengan berbagai cara Misalnya, memberikan perlakuan secara bervariasi untuk kelompok yang berbeda, kelompok A diberikan pelatihan manajemen stress selama 5 hari, kelompok B diberikan pelatihan hanya 3 hari kemudian dibandingkan hasilnya. Kekurangan 1. Tidak dapat langsung digeneralisasikan. Terkadang membutuhkan waktu lama > treatmen perlu diberikan berulang untuk mendapat hasil. Hasil penelitian eksperimen tidak dapat langsung digunakan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini karena kondisi dalam eksperimen sangat terkontrol sehingga situasinya tidak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Kontrol disini memiliki kelemahan menyebabkan situasi menjadi tidak alamiah. Untuk menggunakan hasil penelitian eksperimen biasanya benar-benar dikontrol subjek yang dikenakan mempunyai karakteristik sama dengan hasil penelitian, selain itu kondisi juga dikontrol sesuai dengan suasana penelitia atau dicari yang sama. 2. Ketidakadekuatan penelitian eksperimen meneliti perilaku manusia. perilaku dipengaruhi banyak faktor. > perlu kontrol yang tepat. Ini merupakan salah satu kritik terhadap penelitian eksperimental yang menganggap manusia sebagai objek yang dapat dimanipulasi. Atau dapat dianggap manusia menjalani proses yang mekanistis hanya berespon terhadap stimulus. Kritik ini mendapat bantahan bahwa manipulasi dalam penelitian eksperimen terjadi hanya pada saat memberikan kondisi tertentu. Manusia tidak dianggap sebagai mesin yang kosong tetapi memiliki perasaan, pikiran, dan kehendal sendiri 3. Penelitian eksperimen membutuhkan waktu yang lama Namun, alasan ini sepenuhnya bekum tentu benar, kadang kala suatu penelitian eksperimental dilakukan dalam waktu yang relative singkat disbanding non eksperimental. Penelitian eksperimental membutuhkan waktu yang lama karena ada beberapa VB yang harus dimanipulasi. Kuasi Eksperimen Penelitian kuasi eksperimen merupakan penelitian eksperimen yang tidak semua syarat eksperimen terpenuhi yaitu manipulasi, randomisasi, dan kontrol. Desain ini oleh sebagian tokoh diperdepatkan karena tidak masuk ke dalam prasyarat penelitian eksperimen. Akan tetapi, oleh beberapa ahli memberi nama desain ini dengan eksperimen semu atau kuasi. Tidak terpenuhinya prasyarat eksperimen misalnya, peneliti tidak melakukan randomisasi karena kesulitan menemukan subjek penelitian atau subjek terbatas. Contoh lain peneliti tidak menyediakan kelompok kontrol karena keterbatasan karakteristik subjek. Adapun persamaan penelitian eksperimental kuasi dengan penelitian ekperimen adalah Sama-sama meneliti hubungan sebab akibat Bersifat prospektif yaitu menciptakan sesuatu VT agar terjadi di masa mendatang Adanya atau dimungkinkan kelompok kontrol tetapi tidak dilakukan randomisasi. Baik penelitian eksperimental ataupun eksperimen memiliki desain berbeda, ini akan dibahas pada modul selanjutnya. Sekian artikel Universitas Psikologi tentang Karakterisitik Eksperimen dan Hukum Kausalitas Menurut Para Ahli. Semoga bermanfaat.
1 Definisi Psikologi Eksperimen. Pendekatan penelitian eksperimen adalah sebuah desain penelitian kuantitatif untuk menemukan efek dari sebab yang diduga. Eksperimen dikembangkan untuk mempelajari fenomena dalam kerangka hubungan sebab-akibat. Dalam penelitian eksperimen perilaku individu diamati dengan cara manipulasi.
Penelitian pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam bidang apa pun, akan tetapi kebanyakan tujuan melakukan penelitian biasanya untuk memperluas pengetahuan di dunia fisik, biologis, dan sosial. Melalui penggunaan metode penelitian tertentu, salah satunya ialah metode eksperimen. Adapun untuk penelitian eksperimen adalah arti penelitian yang dilakukan dengan cara memanipulasi satu atau lebih variabel bebas untuk diterapkan ke satu atau lebih variabel terikat untuk mengukur pengaruhnya terhadap variabel terikat tersebut. Penelitian eksperimen itu sendiri bisa dibagi lagi menjadi beberapa jenis yang ditentukan berdasarkan cara peneliti menugaskan subjek penelitian pada kondisi dan kelompok yang berbeda, yaitu pra-eksperimen, eskperimen semu, dan eksperimental murni. Dimana pengolahan data untuk mengetahui hubungan tersebut dapat dilakukan dengan statistik dan statistika yang merupakan cara pengolahan data dalam penelitian kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah studi yang secara ketat menganut desain penelitian ilmiah, karena mencakup hipotesis penelitian, variabel yang dapat dimanipulasi oleh peneliti, serta variabel penelitian yang dapat diukur, dihitung dan dibandingkan. Atau bisa juga dikatakan bahwa penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan ketika seorang peneliti ingin melacak hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Yang perlu kita ingat bahwa penelitian eksperimental diselesaikan dalam lingkungan yang terkendali. Peneliti mengumpulkan berbagai jenis data penelitian dan hasilnya akan mendukung atau menolak hipotesis. Metode penelitian ini disebut pengujian hipotesis atau metode penelitian deduktif. Kelebihan Penelitian Eksperimen Keunggulan yang ada dalam penelitian eskperimen, diantaranya yaitu Menawarkan tingkat kendali tertinggi Prosedur yang digunakan dalam penelitian eksperimen memungkinkan peneliti mengisolasi variabel tertentu dalam hampir semua topik. Keuntungan yang satu ini memberikan kemungkinan untuk menentukan apakah hasilnya layak. Variabel dapat dikontrol sendiri atau dikombinasikan dengan yang lain untuk menentukan apa yang dapat terjadi ketika setiap skenario diselesaikan. Berguna di setiap industri dan subjek Karena penelitian eksperimen menawarkan tingkat kontrol yang lebih tinggi daripada metode lain yang tersedia. Hal itu menawarkan hasil yang memberikan tingkat relevansi dan spesifisitas yang lebih tinggi. Hasil penelitian kemungkinan memiliki konsistensi yang unggul juga. Memberikan kesimpulan yang spesifik Karena penelitian eksperimen memberikan tingkat kontrol yang tinggi, penelitian ini dapat memberikan hasil yang spesifik dan relevan dengan konsistensi. Keberhasilan atau kegagalan dapat ditentukan, sehingga memungkinkan untuk memahami validitas suatu produk, teori, atau ide dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dengan metode verifikasi lainnya. Mampu mereplikasi pengaturan alam dengan keuntungan kecepatan yang signifikan Penelitian eksperimen memungkinkan untuk mereplikasi pengaturan lingkungan tertentu dalam kontrol pengaturan laboratorium. Struktur ini memungkinkan eksperimen untuk mereplikasi variabel yang membutuhkan investasi waktu yang signifikan. Lebih dapat diduplikasi Penelitian eksperimental bersifat langsung, bentuk penelitian dasar yang memungkinkan duplikasi ketika variabel yang sama dikendalikan oleh variabel lain. Hal ini membantu meningkatkan validitas konsep untuk produk, ide, dan teori. Penelitian eksperimen memungkinkan siapa pun untuk dapat memeriksa dan memverifikasi hasil yang dipublikasikan, yang seringkali memungkinkan hasil yang lebih baik untuk dicapai, karena langkah yang tepat dapat memberikan hasil yang tepat. Memungkinkan diketahuinya hubungan sebab dan akibat dari variabel yang diteliti Manipulasi variabel memungkinkan peneliti untuk dapat melihat berbagai hubungan sebab-akibat yang dapat dihasilkan oleh suatu produk, teori, atau ide. Ini adalah proses yang memungkinkan peneliti untuk menggali lebih dalam apa yang mungkin, menunjukkan bagaimana berbagai hubungan variabel dapat memberikan manfaat tertentu. Sebagai gantinya, pemahaman yang lebih besar tentang hal-hal spesifik dalam penelitian dapat dipahami, meskipun pemahaman tentang mengapa hubungan tersebut ada tidak diketahui dalam penelitian ini. Dikombinasikan dengan metode penelitian lain Kita dapat mengombinasikan penelitian eksperimen dengan metode lain untuk memastikan bahwa data yang diterima dari proses ini seakurat mungkin. Hasil yang diperoleh peneliti harus bisa berdiri sendiri untuk diverifikasi agar ada temuan yang valid. Kombinasi faktor-faktor tersebut memungkinkan untuk memberikan informasi yang sangat spesifik sambil menawarkan ide-ide baru ke format penelitian lain secara bersamaan. Kekurangan Penelitian Eksperimen Sedangkan untuk kelemahan dalam penelitian eskperimen, diantaranya yaitu Hasil sangat subjektif karena kemungkinan terjadi kesalahan dari peneliti Karena penelitian eksperimen memerlukan tingkat kontrol variabel tertentu, penelitian ini berisiko tinggi mengalami kesalahan dari peneliti di beberapa titik selama penelitian. Setiap kesalahan, baik sistemik maupun acak, dapat mengungkapkan informasi tentang variabel lain dan itu akan menghilangkan jenis validitas percobaan dan penelitian yang dilakukan. Dapat menciptakan situasi yang tidak realistis Variabel produk, teori, atau ide berada di bawah kontrol yang ketat sehingga data yang dihasilkan dapat rusak atau tidak akurat, tetapi tetap terlihat asli. Ini dapat bekerja dalam dua cara negatif bagi peneliti. Pertama, variabel dapat dikontrol sedemikian rupa sehingga mengarahkan data ke hasil yang disukai atau diinginkan. Kedua, data dapat dirusak agar tampak seperti positif, tetapi karena lingkungan kehidupan nyata sangat berbeda dengan lingkungan yang dikendalikan, hasil positif tidak akan pernah bisa dicapai di luar penelitian eksperimental. Memakan waktu Agar dapat terlaksana dengan baik, penelitian eksperimen harus mengisolasi setiap variabel dan melakukan pengujian terhadapnya. Kemudian kombinasi variabel juga harus dipertimbangkan. Proses ini bisa berlangsung lama dan membutuhkan banyak sumber daya keuangan dan personel. Biaya tersebut mungkin tidak akan pernah dapat diimbangi oleh penjualan konsumen jika produk atau idenya tidak pernah berhasil dipasarkan. Terkadang tidak memberikan penjelasan yang sebenarnya Penelitian eksperimen adalah kesempatan untuk menjawab pertanyaan Ya atau Tidak. Ini akan menunjukkan kepada kita bahwa itu akan berfungsi atau tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Akan tetapi, penelitian eksperimental tidak dapat menjawab pertanyaan “Mengapa” untuk memberikan penjabaran yang lebih mendalam pada hasil. Variabel asing tidak selalu bisa dikontrol Meskipun pengaturan laboratorium dapat mengontrol variabel asing, lingkungan alam memberikan tantangan tertentu. Beberapa penelitian perlu diselesaikan dalam suasana alami agar akurat. Mungkin tidak selalu mungkin untuk mengontrol variabel asing karena ketidakpastian alam. Meskipun variabel dikontrol, hasilnya dapat memastikan validitas internal, tapi dengan mengorbankan validitas eksternal. Partisipan dapat dipengaruhi oleh situasi mereka saat ini Kesalahan manusia tidak hanya terbatas pada para peneliti. Partisipan dalam studi penelitian eksperimen juga dapat dipengaruhi oleh variabel asing. Dalam percakapan dengan peneliti, mungkin ada ketertarikan fisik yang mengubah tanggapan partisipan. Bahkan pemicu internal, seperti ketakutan akan ruang tertutup, dapat memengaruhi hasil yang diperoleh. Juga sangat umum bagi partisipan untuk “mengikuti” apa yang menurut mereka ingin dilihat oleh peneliti daripada memberikan tanggapan yang jujur. Memanipulasi variabel belum tentu merupakan sudut pandang yang objektif Agar penelitian efektif, itu harus objektif, tapi memanipulasi variabel dapat mengurangi objektivitas tersebut. Meskipun ada manfaat untuk mengamati konsekuensi dari manipulasi yang dilakukan, namun manfaat itu mungkin tidak memberikan hasil realistis yang dapat digunakan di masa depan, karena pengambilan sampel hanya mencerminkan sampel yang diteliti dan hasilnya mungkin tidak dapat diterapkan pada populasi secara umum. Itulah tadi penjelasan yang bisa diberikan pada semua kalangan tentang adanya kelebihan penelitian eksperimen dan kekurangan dalam melakukan penelitian eksperimen.
14Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Eksperimen. Oleh Rina Hayati Diposting pada 8 Februari 2022. Penelitian pada dasarnya dapat dilakukan oleh siapa saja dan dalam bidang apa pun, akan tetapi kebanyakan tujuan melakukan penelitian biasanya untuk memperluas pengetahuan di dunia fisik, biologis, dan sosial. Melalui penggunaan metode penelitian
Didalam dunia pendidikan, istilah metode secara sederhana berarti suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar tercapai tujuan pendidikan. Sedangkan menurut kamus Purwadarminta 1976, secara umum metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik – baik untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu Method artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh menurut kamus Webster's Third New International Dictionary of The English Language yang selanjutnya disebut Wbster " s yang dimaksud dengan metode pada umumnya adalah 1. Suatu prosedur atau proses untuk mendapatkan suatu objek. 2. Suatu disiplin atau system yang acapkali dianggap sebagai suatu cabang logika yang berhubungan dengan prinsip – prinsip yang dapat diterapkan untuk penyidikan kedalam atau eksposisi dalam berbagai subjek 3. Suatu prosedur, teknik, atau cara melakukan penyelidikan yang sistematis yang dipakai oleh atau yang sesuai dengan suatu ilmu sains, seni atau disiplin tertentu 4. Suatu rencana sistematis yang diikuti dalam menyajikan materi untuk pengajaran 5. Suatau cara memandang, mengorganisasi, dan memberikan bentuk, dan arti khusus pada materi-materi artistic. Sedangkan menurut kamus The New Lexicon Webster's Dictionary of The English yang selanjutnya disebut dengan The New Lexicon, metode adalah " suatu cara untuk berbuat sesuatu untuk mengerjakan sesuatu, keteraturan dalam berbuat, berencana dan lain – lain suatu susunan atau system yang teratur ". 1989 628*3 Berdasarkan beberapa definisi metode yang diungkapkan oleh para ahli pada prinsipnya sama yaitu merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut kehidupan ekonomi, social, politik, maupun keagamaan. Jadi metode erat kaitannya dengan prosedur, proses, atau teknik yang sistematis dalam penyelidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk mendapatkan objek bahan – bahan yang diteliti. Dalam proses pendidikan metode mempunyai peran sangat penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan. Ia membermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat dipahami sehingga dapat diserap atau dipahami oleh anak didik dan menjadi pengertian – pengertian yang fungsional terhadap tingkah laku. Metode adalah strategi yang tidak dapat ditinggalkan dalam proses belajar mengajar. Setiap kali mengajar guru pasti menggunanakan metode,
. 4umvpx8sd4.pages.dev/3424umvpx8sd4.pages.dev/3654umvpx8sd4.pages.dev/3224umvpx8sd4.pages.dev/3654umvpx8sd4.pages.dev/3364umvpx8sd4.pages.dev/1434umvpx8sd4.pages.dev/2964umvpx8sd4.pages.dev/244umvpx8sd4.pages.dev/164
kelebihan dan kekurangan metode eksperimen dalam psikologi